Selasa, 21 September 2010

Pastur Terkemuka AS DItuduh Paksa 2 Pria Muda Berhubungan Seks

Pastur Terkemuka AS Dituduh Paksa 2 Pria Muda Berhubungan Seks
Rita Uli Hutapea - detikNews

Atlanta - Dua pria asal Georgia, AS mengajukan gugatan atas Eddie Long, seorang pastur terkemuka di Atlanta, Georgia. Kedua pria muda itu menuduh Long telah memaksa mereka melakukan hubungan seks. Kedua pria itu adalah Anthony Flagg (21) dan Maurice Murray Robinson (20).

Gugatan tersebut diajukan pada Selasa, 21 September waktu setempat di DeKalb County, Georgia. Dalam gugatan disebutkan, Long menggunakan posisinya sebagai otoritas spiritual dan uskup untuk memaksa para anggota pria muda dan pegawai di gerejanya, New Birth Missionary Baptist Church, melakukan hubungan seks.

"Terdakwa Long memiliki pola dan praktek memilih sekelompok pria muda anggota gereja dan menggunakan otoritasnya sebagai uskup untuk pada akhirnya membawa mereka ke tahap keterlibatan dalam hubungan seksual," demikian bunyi gugatan seperti diberitakan CNN, Rabu (22/9/2010).

Long disebut-sebut sebagai salah satu pastur kulit hitam ternama di AS. Gereja yang dipimpinnya memiliki lebih dari 25 ribu anggota jemaat. Mantan Presiden AS George W. Bush juga pernah mengikuti kebaktian di gereja tersebut, begitu pula dengan tiga presiden AS sebelumnya.

Dalam gugatan Flagg disebutkan, Long mengajak pria muda itu dalam perjalanan ke sejumlah kota-kota AS dalam beberapa tahun terakhir. Saat itulah pemaksaan hubungan seks terjadi.

"Long tidur seranjang dan terlibat kontak seksual intim dengan penggugat Flagg termasuk mencium, memijat, masturbasi dengan penggugat Flagg oleh terdakwa Long dan kontak seksual oral," demikian bunyi gugatan Flagg.

Long juga pernah mengajak Robinson ke Auckland, Selandia Baru pada Oktober 2008 lalu dan melakukan oral seks dengan pria muda itu.

"Menyusul kunjungan Selandia Baru tersebut, terdakwa Long kerap melakukan sentuhan seksual dan perbuatan-perbuatan seksual lainnya dengan penggugat Robinson," demikian bunyi gugatan Robinson.

Namun juru bicara Long, Art Franklin membantah semua tuduhan tersebut. "Sangat disayangkan bahwa seseorang telah mengambil tindakan ini," ujarnya. "Firma hukum kami akan merespons begitu para pengacara punya kesempatan untuk meninjau gugatan tersebut," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar