Senin, 13 Juni 2011

Agar Tak Lagi Khawatir Soal Uang

Agar Tak Lagi Khawatir Soal Uang

Sumber kekhawatiran bisa berasal dari mana saja. Kesehatan, keluarga, karier, juga uang. Meski saat ini kondisi Anda cenderung stabil, dalam pekerjaan maupun pengeluaran, tetap saja kekhawatiran mengenai uang tak terhindarkan.

Kekhawatiran semakin menjadi ketika seseorang kehilangan pekerjaan atau sakit keras.

Kebanyakan orang kemudian meyakini, dengan memiliki semakin banyak uang, ia lebih tenang dan merasa aman. "Kadang orang memandang uang sebagai penebus atas minimnya cinta, perhatian, atau sebagai ukuran harga dirinya, juga menunjukkan kekuasaannya," jelas Edward Hallowell, MD, penulis buku Worry.

Agar tak lagi khawatir soal uang, adopsi cara Robert Leahy, PhD, penulis buku The Worry Cure, berikut ini.

Kontrol anggaran
Disiplin mengelola uang penting untuk mengatasi kekhawatiran soal uang. Buat anggaran rutin dan pastikan pengeluaran sesuai anggaran yang telah dibuat. Agar pengeluaran tetap terkontrol baik, buatlah catatan berapa jumlah uang yang sudah dibelanjakan. Catat juga berapa jumlah uang yang ditabung. Catatan keuangan ini akan membantu mengingatkan Anda untuk disiplin menggunakan uang.

Jika Anda gagal mencoba cara ini secara mandiri, tak ada salahnya meminta bantuan profesioal, dengan menghubungi perencana keuangan. Profesional ini akan membantu Anda menemukan pola perencanaan keuangan, untuk kemudian Anda aplikasikan mandiri.

Memaknai ulang soal uang
Cobalah memaknai kembali uang bagi Anda. Uang menjadi simbol apa bagi Anda? Apakah uang merepresentasikan stabilitas, kesuksesan, kebanggaan, atau lebih kepada moralitas. Menemukan makna uang akan membantu Anda lebih menghargai nilainya, dan mengurangi kekhawatiran mengenai uang.

Tak perlu membandingkan keadaan
Hindari membandingkan kondisi finansial Anda dengan orang lain. Jangan pernah membandingkan kebahagiaan orang lain yang memiliki kelebihan uang, dengan kondisi Anda. "Sikap seperti ini hanya akan menambah kekhawatian Anda soal uang," jelas Leahy.

BIPOLAR

Apakah gangguan bipolar itu? Menurut ahli dari Persatuan Penyakit Manis Depresif dan Mereka yang Terlibat (VMDB), Femie Lansink, gangguan bipolar atau manis depresif, adalah gangguan pada fungsi otak.

Gangguan ini menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada perasaan dan proses berfikir. Disebut bipolar karena penyakit kejiwaan ini didominasi adanya fluktuasi periodik dua kutub, yakni kondisi manis (bergairah tinggi yang tidak terkendali) dan depresif.

Sedih Gembira Berganti-ganti

Seperti itu yang awalnya dirasakan Tarjum, seorang mantan penderita gangguan bipolar di Subang, Jawa Barat. Tarjum menderita gangguan bipolar selama kurang lebih lima tahun. Dia bisa merasa sedih seminggu, kemudian berganti dengan perasaan gembira berlebihan. Selain itu ada perasaan lain seperti cemas atau takut.
Menurut Tarjum, pemicu awalnya adalah kekecewaan mendalam sewaktu di sekolah menengah. Yang paling membebani adalah munculnya keyakinan-keyakinan aneh dan tak wajar yang sebelumnya belum pernah dirasakan. Keyakinan-keyakinan itu begitu kuat dan Tarjum sendiri sadar itu tidak wajar bahkan aneh, tapi dia tak kuasa menolak dan melepaskan diri darinya.

Seperti cerita yang bisa dibaca di e-book Tarjum:
... Suatu hari, saat aku sedang menyabit rumput di kebun, terasa ada cipratan air dari rumput itu ke tanganku. Lagi-lagi munculah keyakinan aneh itu, jangan-jangan air tadi, air liur atau air kencing anjing. Di sekitar tempat itu aku sama sekali tak melihat anjing berkeliaran, bahkan jejaknya pun tak terlihat. Tapi, lagi-lagi akal sehatku tak berkutik, tunduk pada keyakinan tak warasku. Aku dipaksa yakin bahwa cipratan air itu air liur atau air kencing anjing. Padahal bisa saja air itu cuma air embun yang mengendap misalnya. Dan seperti biasa, karena akal sehatku kalah, aku harus mencuci bekas cipratan air itu-yang entah air apa-sebanyak tujuh kali dicampur dengan tanah. Benar-benar gila bukan?!

Pengetahuan dari Membaca

Awalnya, karena tinggal di desa dan tidak punya akses ke psikiater atau psikolog, Tarjum rajin membaca-baca buku dan majalah untuk mencari tahu masalah kejiwaan yang dideritanya. Pada satu kesempatan dia bisa bertemu psikolog Sarlito Wirawan Sartono dan Tika Bisono, dan keduanya mengamini bahwa waktu itu Tarjum menderita gangguan bipolar.

Gejala-gejalanya

Dikutip dari e-book Tarjum soal pengalamannya yang berjudul Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah, berikut gejala yang dirasa jika episode depresi akan datang:

Gejala fisik :
- Kulit kepala seperti kering
- Rambut terasa keras seperti dijambak
- Kepala terasa pening
- Jantung berdebar-debar
- Tubuh terasa lelah, lemas dan kurang gairah
- Ngantuk seperti kurang tidur.

Gejala psikis :
- Perasaan tidak enak
- Diliputi rasa gelisah, cemas, bingung
- Jika melihat atau bertemu seseorang (ayah, ibu, atau saudara) ada rasa sedih tanpa alasan jelas.
- Kehilangan gairah dan semangat hidup
- Berpikir negatif tentang masa lalu dan masa depan
- Sensitif dan mudah tersinggung
- Dihantui mimpi-mimpi buruk saat tidur.

Tarjum bercerita, jika episode depresi datang, semua jadi buruk dan menakutkan, dirinya seperti masuk dunia lain yang berbeda dari dunia orang normal. Yang bisa dilakukan hanya menunggu datangnya episode mania.
Jika itu datang, semua tampak indah dan mempesona dan biasanya berlangsung 2- 3 minggu. Bukan berarti Tarjum senang, karena begitu fase mania berakhir, tidak lama kemudian, episode depresi sudah menghadang.
Penanganannya

Menurut Femie dari VMDB, penanganan sindrom bipolar bisa macam-macam. Yang utama dengan obat untuk mengendalikan suasana hati. Yang kedua dengan psikoedukasi, yaitu pelatihan untuk mendapat informasi lebih tentang penyakit tersebut dan penanganannya.
Sementara menurut pengalaman Tarjum, yang dirasa membantu penyembuhannya adalah kegiatan olahraga, terutama olahraga beregu. Selain itu sosialisasi dengan teman, hiburan, dan yang sangat membantu juga dukungan keluarga.
Terutama untuk curhat. Dalam hal ini terutama ayahnya, yang setia mendengarkan cerita-cerita Tarjum dan memberi nasihat sesuai pengalaman. Ini semua membantu, walaupun menurut Tarjum, ayahnya tidak mengerti apa itu psikologi dan ilmu-ilmu kejiwaan lainnya.
Bukan Aib

Di situs webnya Tarjum mengatakan ingin menjadi teman curhat siapa saja. Dirinya ingin berbagi pengalaman tentang gangguan bipolar. Dia minta supaya mereka yang menderita gangguan bipolar atau merasa punya gejala ini untuk tidak malu bercerita.
Karena penyakit ini bukan aib, kutukan atau kelemahan diri. Gangguan bipolar adalah sebuah penyakit, 'sama' dengan penyakit kanker, jantung atau yang lainnya, bisa menghinggapi siapa saja. Jadi tidak perlu malu, tapi segera cari bantuan.

Ini Cara Redakan Sakit Kepala Tanpa Obat

Ini Cara Redakan Sakit Kepala Tanpa Obat


Anda sering diganggu oleh sakit kepalayang tidak tertahankan? Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab, diantaranya stres atau perut yang sedang tidak bersahabat. Kerap kali Anda butuh solusi, namun segan terus-terusan minum obat pereda sakit kepala yang dijual bebas.

Untuk itu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini, agar bisa meredakan sakit dan segera kembali beraktivitas.

Teknik rileksasi

Mengambil nafas mendalam beberapa kali dan melakukan peregangan di area leher dan bahu dapat merilekskan otot yang kaku, yang berkontribusi pada sakit kepala. Sheena Aurora, MD, direktur Swedish Headache Center, di Seattle, menganjurkan solusi ini untuk meredakan sakit kepala yang terjadi karena Anda sedang stres. Selain itu, peregangan tubuh juga dapat memperbaiki postur tubuh yang buruk, yang juga merupakan salah satu penyebab sakit kepala.

Terapi panas atau dingin

Sensasi panas atau dingin cocok bagi jenis sakit kepala yang sifatnya ringan (bukan migren). Caranya mudah, Anda hanya perlu menempelkan kompres panas atau dingin (sekarang tersedia dalam kemasan praktis dan bisa dibeli di apotek retail) di bagian yang terasa sakit, lalu biarkan selama 15 menit.
"Pilihan kompres panas atau dingin itu tergantung pada preferensi Anda," kata Jason Rosenberg, MD, direktur Johns Hopkins Headache Center, Bayview, Baltimore. Para ahli masih belum menemukan mengapa terapi ini bisa efektif, namun diduga kompres dingin dapat memperlambat aliran darah dan mengurangi inflamasi. Sementara, kompres panas meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri.

Minum kopi

Untuk sakit kepala skala ringan, menyesap kopi yang mengandung kafein bisa jadi "obat" yang manjur. Kafein dapat menghambat adenosine, sejenis neurotransmiter yang dapat menyebabkan pembuluh darah melebar dan menciptakan tekanan. Minum minuman mengandung kafein sesaat setelah sakit kepala datang dapat membantu meredakan rasa nyeri. Namun, sayangnya ini hanya berlaku bagi mereka yang jarang minum kopi, atau konsumsinya tidak lebih dari 1 cangkir sehari. Bila Anda memang peminum kopi berat, bisa jadi "obat" ini kurang responsif.

Teh peppermint

Sakit kepala datang bersama dengan perut yang tidak nyaman? Minum saja teh peppermint untuk meredakannya.
"Peppermint terbukti dapat meredakan ketegangan di saluran gastrointestinal, sekaligus meredakan gejala sakit kepala," kata Audrey L. Halpern, MD, direktur Manhattan Center for Headache and Neurology.
Selain itu, perubahan neurokimia di otak akibat serangan sakit kepala juga dapat memengaruhi bagian otak yang menciptakan rasa mual, lanjut Halpern. Nah, teh peppermint akan juga membantu meredakan rasa tidak nyaman itu. Penting: Bila Anda sedang hamil, sebaiknya tidak mengonsumsi peppermint tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Agar Tak Lagi Khawatir Soal Uang

Sumber kekhawatiran bisa berasal dari mana saja. Kesehatan, keluarga, karier, juga uang. Meski saat ini kondisi Anda cenderung stabil, dalam pekerjaan maupun pengeluaran, tetap saja kekhawatiran mengenai uang tak terhindarkan.

Kekhawatiran semakin menjadi ketika seseorang kehilangan pekerjaan atau sakit keras.

Kebanyakan orang kemudian meyakini, dengan memiliki semakin banyak uang, ia lebih tenang dan merasa aman. "Kadang orang memandang uang sebagai penebus atas minimnya cinta, perhatian, atau sebagai ukuran harga dirinya, juga menunjukkan kekuasaannya," jelas Edward Hallowell, MD, penulis buku Worry.

Agar tak lagi khawatir soal uang, adopsi cara Robert Leahy, PhD, penulis buku The Worry Cure, berikut ini.

Kontrol anggaran
Disiplin mengelola uang penting untuk mengatasi kekhawatiran soal uang. Buat anggaran rutin dan pastikan pengeluaran sesuai anggaran yang telah dibuat. Agar pengeluaran tetap terkontrol baik, buatlah catatan berapa jumlah uang yang sudah dibelanjakan. Catat juga berapa jumlah uang yang ditabung. Catatan keuangan ini akan membantu mengingatkan Anda untuk disiplin menggunakan uang.

Jika Anda gagal mencoba cara ini secara mandiri, tak ada salahnya meminta bantuan profesioal, dengan menghubungi perencana keuangan. Profesional ini akan membantu Anda menemukan pola perencanaan keuangan, untuk kemudian Anda aplikasikan mandiri.

Memaknai ulang soal uang
Cobalah memaknai kembali uang bagi Anda. Uang menjadi simbol apa bagi Anda? Apakah uang merepresentasikan stabilitas, kesuksesan, kebanggaan, atau lebih kepada moralitas. Menemukan makna uang akan membantu Anda lebih menghargai nilainya, dan mengurangi kekhawatiran mengenai uang.

Tak perlu membandingkan keadaan
Hindari membandingkan kondisi finansial Anda dengan orang lain. Jangan pernah membandingkan kebahagiaan orang lain yang memiliki kelebihan uang, dengan kondisi Anda. "Sikap seperti ini hanya akan menambah kekhawatian Anda soal uang," jelas Leahy.

Selasa, 07 Juni 2011

Pandangan Yang Menyesatkan Dari Olahraga

Pandangan yang Menyesatkan dari Olahraga

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Olahraga merupakan salah satu bagian dari pola hidup sehat. Tapi sayangnya ada beberapa pandangan yang menyesatkan yang berkembang di masyarakat mengenai olahraga yang justru bisa merugikan.

Mitos yang berkembang mengenai olahraga umumnya tidak didasarkan pada alasan ilmiah, sehingga belum terbukti kebenarannya. Berikut ini beberapa hal yang salah kaprah tentang olahraga, seperti dikutip dari Lifemojo, Rabu (8/6/2011) yaitu:

1. Kalau badan tidak sakit, maka tidak bermanfaat
Rasa nyeri atau sakit adalah tanda peringatan yang mengindikasikan adanya potensi membahayakan dari tubuh atau adanya sesuatu yang salah. Masyarakat harus membedakan antara rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Ketika memulai olahraga yang baru, maka ketidaknyamanan ringan adalah hal yang normal dan berkaitan dengan nyeri otot (Due to muscle soreness/DOMS). Tapi jika sakit yang muncul sudah mengganggu aktivitas, maka itu sudah menunjukkan tanda ada yang tidak beres.

2. Dibutuhkan aktivitas atau gerakan yang keras dan sering
Mitos ini akan membuat orang semakin jauh dengan olahraga. Studi menunjukkan aktivitas fisik ringan bisa membantu mengurangi faktor risiko terhadap penyakit tertentu. Jadi berolahraga tidak selalu harus berat dan sering.

3. Tidak berkeringat berarti olahraganya tidak efektif
Keringat hanyalah mekanisme tubuh dalam mengatur suhu untuk mendinginkan, karenanya orang akan berkeringat lebih banyak saat berolahraga di musim panas dibanding saat musim dingin dan keringat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jadi tidak tepat menilai efektivitas olahraga seseorang melalui keringat yang keluar.

4. Semakin banyak olahraga hasilnya semakin bagus
Padahal olahraga yang berlebihan bisa berbahaya bagi tubuh atau biasa disebut dengan overtraining, dan berpotensi meningkatkan cedera. Tingkat olahraga yang dilakukan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan tubuh.

5. Yoga adalah olahraga yang paling aman
Yoga umumnya melibatkan berbagai latihan dan postur yang menuntut kekuatan serta fisik. Meski terlihat mudah tapi gerakan dalam yoga tidak boleh dilakukan sembarangan karena praktik yang salah bisa menimbulkan masalah seperti sakit punggung dan nyeri. Untuk itu dibutuhkan pelatih yang bisa mengajarkan gerakan yoga yang aman.

6. Usia bisa menjadi kendala dalam berolahraga
Banyak orang tua yang merasa sudah terlambat untuk memulai olahraga, padahal beberapa jenis olahraga terbilang aman untuk dilakukan orang tua. Dengan melakukan olahraga secara teratur, seseorang bisa meningkatkan kualitas hidup, mandiri dan sehat.