Jumat, 12 Agustus 2011

Arti Hujan Asam, Efek Rumah Kaca, Antropologi

Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga listrik di Amerika Serikat bagian Barat telah merusak hutan-hutan di New York dan New England. Pembangkit tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.


Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global).

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.


Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Senin, 08 Agustus 2011

Tidak Semua Buah Baik Disimpan Dalam Kulkas

Buah yang segar dan dingin memang paling enak dimakan saat cuaca panas. Namun tahukah Anda tidak semua buah-buahan baik untuk dimasukkan kedalam kulkas. Sebab ada beberapa buah yang justru lebih enak dan bernutrisi jika dibiarkan dalam suhu ruangan.

Mau tahu apa saja buah-buahan itu?
1. Semangka

Buah yang kaya akan air ini memiliki kandungan anti-kanker yang disebut likopen. Uniknya, kadar likopen dalam semangka akan meningkat hingga 40 persen jika diletakkan di dalam suhu ruangan.
Menurut studi yang dimuat dalam Journal of Nutrition, kandungan asam amino arginine, yang bisa membantu penurunan berat badan, dalam buah ini juga akan bertambah banyak jika tak disimpan dalam kulkas. Selain itu, kelebihan lain buah ini adalah bisa berfungsi seperti "viagra alami" karena mengandung citrulline.

2. Tomat

Buah yang bisa dikonsumsi dalam kondisi segar, menjadi campuran bumbu masak atau campuran salad, dan dijus ini kaya akan antioksidan likopen serta vitamin A, C, dan K. Makin merah buahnya, makin tinggi kandungan likopennya. Oleh karena itu, buah ini disarankan disimpan dalam suhu ruangan dan langsung dimakan saat buahnya matang.

3. Buah persik

Simpan buah persik dalam suhu ruangan tanpa menghilangkan batangnya untuk mencegah busuk. Buah persik atau peach memiliki kandungan serat yang tinggi, vitamin A dan C, serta mineral niasin dan potasium yang bisa meningkatkan kolesterol baik. Begitu buah ini matang, segera konsumsi atau simpan dalam kulkas. Nikmati buah persik dengan kulitnya untuk mendapatkan lebih banyak vitamin, fitokemikal, dan serat.

4. Mangga

Buah yang kaya vitamin C ini sebaiknya disimpan dalam keranjang buah, bukan di dalam kulkas, agar cepat matang. Buah mangga juga mengandung enzim usus alami sehingga bisa membantu mengatasi gangguan pencernaan.

Rumput Laut Pengganti Garam Hindarkan Hipertensi

Rumput Laut Pengganti Garam Hindarkan Hipertensi

Satu penelitian menyebutkan tekanan darah tinggi, stroke dan kematian dini kini dapat dicegah dengan mengganti garam dengan butiran rumput laut.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Universitas Sheffield Hallam, Inggris ini meneliti butiran rumput laut yang ditemukan di lepas pantai Inggris dan Norwegia.
Mereka mendapatkan butiran rumput laut atau granul secara terbukti lebih sehat dan memiliki tingkat natrium lebih rendah hanya sekitar 3,5 persen dibandingkan dengan garam yang biasa dipakai dalam industri makanan yang bisa mengandung natrium hingga 40 persen.

Mengganti garam dengan rumput laut pun didukung oleh beberapa yayasan kesehatan di Inggris, salah satunya Dr Craig Rose dari Seaweed Health Foundation. "Rasanya enak, dan kuat bila dicampur dengan makanan. Manfaatnya pun jelas" terang Rose.

Meskipun dinilai dapat membantu mengurangi penyakit tekanan darah tinggi, hingga jantung. Namun masih banyak yang menilai penelitian ini kurang relevan.

Seperti hasil analisis dari Review Cochrane, yang menunjukkan data dari tujuh penelitian pada hampir 6.500 orang yang hasilnya memperlihatkan tidak ada manfaat yang jelas atas pengalihan garam ke rumput laut. Mereka bahkan menyarankan agar masyarakat lebih mengikuti aturan diet garam saja, bukan menggantinya.

Konsumsi garam harian maksimum yang direkomendasikan bagi manusia usia 11 tahun ke atas adalah 6g sehari. Para ahli mengklaim bahwa jika jumlah ini dapat dipangkas sedikit kasus tekanan darah tinggi dan serangan jantung pun akan terpangkas 70.000 setiap tahun.

KECANDUAN KARTU KREDIT

KECANDUAN KARTU KREDIT

Bulan Juli ini adalah “bulan kebobolan”. Kenapa saya sebut begitu? Karena, setelah musim liburan anak sekolah bulan lalu, dimana seluruh anggota keluarga royal berbelanja selama liburan, kini saatnya para orang tua “cuci-cuci piring”.

Banyak dari ibu-ibu yang kaget karena tanpa disadari duitnya habis kesedot belanja liburan. Banyak bapak-bapak yang takjub melihat tagihan kartu kreditnya membengkak bukan kepalang. Akibatnya bisa diduga, bulan Juli ini sekaligus adalah “bulan prihatin” atau “bulan tiarap berbelanja”.

Seperti saya tulis minggu lalu, masa liburan adalah masa-masa dimana kita begitu royal mengeluarkan uang dengan berbelanja. Di masa liburan, bawaannya kita ingin belanja, belanja, dan belanja (saya sebut “hantu 3B”).

Momentumnya pas, karena di saat kita lagi seru-serunya ingin berbelanja; toko, mal, atau department store berlomba-lomba menawarkan diskon. Tak hanya itu, saat kita berlibur (ke Bali, ke Trans Studio Bandung, atau ke Universal Studio Singapore) “hantu 3B” bergentayangan menghipnotis akal sehat kita. Karena hantu modern ini, kita seperti kesurupan berbelanja.

Celakanya, nafsu belanja yang kepalang besar seringkali membutakan mata dan hati kita pada kemampuan dompet kita. Pokoknya hantam dulu dengan jurus 3B dan lupakan yang lain. Di masa liburan, yang penting kita bisa memanjakan nafsu 3B dan melupakan isi dompet. Kalau perlu keluarkan jurus sakti lain, yaitu “jurus kartu kredit” alias ngutang.

Dalam banyak kesempatan menjelaskan konsumen kelas menengah (middle class consumers) saya sering mengatakan bahwa kartu kredit kini sudah menjadi “mass luxury” bagi konsumen kelas menengah Indonesia. Saya sebut mass luxury, karena kartu kredit kini sudah tidak menjadi barang mewah lagi.

Kini begitu banyak ibu-ibu dari kelompok konsumen ini sudah memilikinya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari: belanja di Carefour, ngredit lemari es atau mesin cuci, membeli baju bapak di Matahari, atau membayar les piano anak-anak. Begitu juga bapak-bapaknya, mulai kecanduan kartu kredit untuk membeli buku atau CD, nongkrong di kafe, atau ngredit iPad 2.

Agar nyambung dengan tulisan saya minggu lalu mengenai “hantu 3B”, dalam tulisan minggu ini saya ingin mengungkapkan sedikit fakta mengenai penyakit modern yang mulai merasuki konsumen kelas menengah, yaitu penyakit “kecanduan kartu kredit”. Berikut ini beberapa fakta dari pengamatan on the spot saya terhadap pengguna kartu kredit, termasuk pengamatan terhadap diri saya sendiri.

“TutupMata”

Orang yang kecanduan kartu kredit umumnya “tidak sensitif” terhadap sejumlah uang yang ia keluarkan saat berbelanja memakai kartu kredit. Karena pola pikir “buy now, pay later”, mereka cenderung “tutup mata” terhadap sejumlah uang yang mereka belanjakan. Ini berbeda kalau kita berbelanja dengan uang kertas yang sesungguhnya (cash).

Ketika kita membayar belanjaan dengan uang kertas di tangan, maka kita akan “merasakan” bahwa sejumlah uang kita melayang. Akibatnya, kita pun masih punya intensi untuk mengekang atau ngirit berbelanja. Hal terakhir ini yang tidak didapati pada orang yang sudah kecanduan kartu kredit.

Studi mengenai perilaku berbelanja para pengguna kartu kredit di Hong Kong menghasilkan temuan yang menarik. Rupanya, orang-orang yang berbelanja menggunakan kartu kredit cenderung sulit mengingat berapa jumlah uang yang telah mereka belanjakan. Studi itu menunjukkan, hanya 35% saja dari responden yang masih ingat berapa jumlah pasti dari uang yang telah mereka belanjakan.

Decoupling

Kartu kredit menjadikan aktivitas berbelanja seolah-olah “terlepas” dari aktivitas membayar. Inilah yang di kalangan behavioral economist disebut sebagai fenomena “decoupling” atau keterlepasan. Ketika kita menggunakan uang kertas, maka aktivitas berbelanja dan aktivitas membayar itu “terkait” karena kedua aktivitas tersebut dilakukan bersamaan pada saat bertransaksi (begitu kita mendapat barang, kita langsung membayar).

Dalam kasus membayar dengan kartu kredit, dua aktivitas itu seolah terlepas, karena di mal kita berbelanja dan mendapatkan barangnya, tapi membayarnya dilakukan sebulan kemudian saat datang tagihan. Celakanya lagi kalau yang membayar tagihan itu bukan kita, tapi istri kita. Fungsi dasar kartu kredit inilah yang membentuk budaya belanja “buy now, pay later”; sebuah budaya yang membetuk kita menjadi “pembelanja berdarah dingin” karena tak punya empati terhadap kembang-kempisnya isi kantong kita.
Spent More… Perfect Impulse Buyer

Orang yang kecanduan kartu kredit cenderung berbelanja lebih banyak dan lebih royal. Mereka lebih gampang terkena pengaruh impulse buying karena adanya iklan atau gimmick promosi di mal. Ketika kecanduan kartu kredit ini sudah demikian akut, maka kebanyakan dari mereka mulai terjangkit mentalitas berbelanja “pokoknya harus beli sekarang juga!!!”.
Maksudnya, ketika mereka sudah menemukan barang yang diidamkannya, mereka menjadi kalap dan tanpa kompromi untuk membelinya saat itu juga. Tentu dengan menggunakan “senjata ampuh” kartu kredit, tanpa peduli sedikitpun terhadap beban tagihan di kemudian hari.

Budak “The Latest & The Greatest”

Dalam banyak kasus, konsumen yang sudah kecanduan kartu kredit biasanya juga menjadi (mohon maaf) “budak” dari produk-produk terbaru dan terhebat. Mereka biasanya berikrar: “Saya harus membeli barang ini karena barang ini lebih baru, lebih cool, lebih besar, lebih canggih, lebih stylist, lebih…”
Belum lama (sekitar setahun) kita beli iPad, eh iPad 2 yang lebih cool, lebih canggih, lebih tipis, lebih banyak fitur, lebih lama baterainya, dan lebih-lebih yang lain, nongol di toko. Pada saat itulah kita berikrar sambil bersumpah-sumpah: “saya harus beli yang ini!!!”
Awas OKB Gadungan!!!

Kalau penyakit kecanduan kartu kredit di atas menjangkiti OK (orang kaya) atau OKB (orang kaya baru) tentu tak masalah karena mereka banyak duit. Menjadi celaka, ketika penyakit tersebut menjangkiti “OKB Gadungan”. Yang saya maksud “OKB Gadungan” adalah orang-orang yang perilaku berbelanjanya sudah berlagak OK/OKB; tapi sesungguhnya dari sisi isi kantong belum masuk standar OK/OKB. Takutnya, keuangan para “OKB gadungan” ini lebih besar pasak daripada tiang.

Kalau sudah begitu, takutnya lagi banyak dari kartu kredit mereka akan default alias tak mampu bayar

Jangan Minum Soft Drink

Jangan Minum Soft Drink

Ternyata minum soft drink tidak baik untuk kesehatan. Apa saja sebabnya?


1. Softdrink menguras air dalam tubuh. Pemrosesan gula tingkat tinggi dalam softdrinks memerlukan sejumlah besar air dalam tubuh kita. Untuk mengganti air ini, orang harus minum 8-12 gelas air untuk setiap gelas yang diminum.

2. Softdrink tidak pernah meng-hilangkan rasa haus karena Softdrink bukanlah air yang diperlukan oleh tubuh.

3. Tingkat kandungan fosfat yang tinggi dalam softdrinks dapat menghancurkan mineral penting dalam tubuh. Kekurangan mineral yang serius dapat menyebabkan penyakit jantung ( kekurangan magnesium), osteoporosis ( kekurangan kalsium ) dan banyak lagi. Sebagian besar vitamin tidak berfungsi di dalam tubuh tanpa adanya mineral.

4. Softdrink dapat membersihkan karat pada bumper mobil atau benda benda logam lainnya. Bayangkan apa yang akan terjadi pada fungsi pencernaan dan organ tubuh lainnya.

5. Jumlah gula yang tinggi dalam softdrinks menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar, yang mengakibatkan “benturan gula”, Kelebihan dan kekurangan gula dalam insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidakseimbangan dalam tubuh. Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.

6. Softdrinks sangat mempengaruhi pencernaan. Kafein dan jumlah gula yang tinggi dapat menghentikan proses pencernaan. Ini artinya metabolisme dalam tubuh bisa terhambat. Softdrink bila diminum bersamaan dengan kentang goreng akan membutuhkan waktu berminggu minggu untuk di cernakan.

7. Softdrink mengandung aspartame, yang di hubungkan dengan depresi, insomnia, penyakit saraf dan banyak penyakit lainnya. Di Amerika, FDA telah menerima lebih dari 10400 keluhan konsumen terhadap aspartame.

8. Softdrink: bersifat sangat asam, sehingga dapat menembus garis sambung pada kaleng alumunium dan dapat melumerkan kaleng tersebut bila disimpan terlalu lama. Pasien penderita alzheimer yang telah diotopsi semuanya memiliki kadar aluminium yang sangat tinggi dalam otaknya. Logam berat dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan syaraf dan penyakit lainnya.

9. Softdrink bersifat sangat asam, tubuh manusia secara alamiah memiliki pH 7,0. Softdrink memiliki pH 2,5, artinya anda memasukkan sesuatu yang ratusan ribu kali lebih asam ke dalam tubuh anda. Penyakit berkembang dalam lingkungan asam. Softdrink akan mengendapkan limbah asam dalam tubuh yang menumpuk dalam sendi dan di sekitar organ tubuh. Contohnya, pH tubuh penderita kanker atau randang sendi selalu rendah. Semakin parah penyakit seseorang, semakin rendah pH tubuhnya.

10. Jangan pernah berpikir untuk meneguk Softdrink saat anda terkena demam atau flu, Softdrink akan mempersulit tubuh melawan penyakit tersebut.

Pecinta Es Teh Manis Berhati-hatilah...

Pecinta Es Teh Manis HATI-HATI {dampak negatif}


Biasanya teman paling setia makan adalah minum teh, baik es teh maupun teh hangat. Tapi apakah kita tahu efek samping dari minum teh setelah makan?

Minum teh setelah makan terbukti bisa mengakibatkan anemia. Hal tersebut berdasarkan riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %.

Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan.

“Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari yang semestinya”

Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin. Kalau memang mau menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air jeruk sebagai peneman makan.

“Makan nasi pecel dengan jeruk memperbesar penyerapan zat besi bila dibandingkan dengan minum es teh”

Kenapa? Vitamin C ternyata memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh.

Apakah fakta ini membuat minum teh harus ”diharamkan” sama sekali? Jangan salah. Soalnya, teh mengandung zat lain yang berfungsi positif.

Ada kiat minum teh yang tepat, agar minuman ini tidak menghambat produksi zat besi dalam sel darah:

* Teh akan berefek baik bagi tubuh bila dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein, misalnya roti dan biskuit.

* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.

Jeda itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12 jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan makanan.

Jadi, boleh-boleh saja menyeruput teh kapan pun, asal tidak setelah makan. So, tunggu apalagi, buat secangkir teh hangat sekarang dan nikmatin deh