Jumat, 19 Februari 2010

Suami Lucu...

KEKAGUMAN SEORANG SUAMI


Suatu malam Nia terbangun dan melihat suaminya sedang
berdiri di sisi Boks bayi mereka.

Nia belum pernah melihat ekspresi wajah suaminya
seperti itu sebelumnya.

Kadang-kadang tersenyum sambil menggelengkan-gelengkan
kepala,tampak kagum..., lalu seperti terharu, terus
menarik nafas panjang dan seterusnya.

Diam-diam air mata menetes di kedua mata Nia.

Ia tak menyangka suaminya akan mengagumi bayi mereka
seperti itu.

Nia menghampiri suaminya, memeluknya dan setengah
memancing bertanya,

"Mas, apa sih yang Mas pikirkan?"

"Ini....., aku benar-benar nggak habis pikir, boks begini ini aja kok harganya sampai tiga juta."

Kecantikan Bukan Segalanya...

Kulitnya hitam.
Wajahnya jelek.
Usianya tua.
Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu.
Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali.
Sanggupkah ia menjalani keputusannya?
Tapi ia segera kembali pada tekadnya.
Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.
Suatu saat perempuan itu berkata padanya,
"Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri."
Tapi lelaki itu malah menjawab,
"Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu.
Aku takkan menikah lagi."
Semua orang terheran-heran.
Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka.
Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa.
Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng,
"Aku memutuskan untuk mencintainya.
Aku berusaha melakukan yang terbaik.
Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku.
Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku.
Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik." Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan.
Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati; terkembang dalam kata; terurai dalam perbuatan.
Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata.
Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon;
akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan
dibuktikan oleh amal.
Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas.
Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus.
Yang dilakukan para pecinta sejati di sini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.
Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya.
Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan
dari cinta tanpa henti.
Cinta yang tidak terurai dlm perbuatan akan berakhir pada perpisahan yg tidak diinginkan.
Jika kita memiliki kesempatan utk menjadi seseorang yg LUAR BIASA, Kenapa kita memilih utk menjadi biasa-biasa saja?
Bukankah hidup ini hanya sekali saja?
Pastikan diri kita BERGUNA untuk orang banyak.

Senin, 15 Februari 2010

Hei BIkers, Jaga Paru-parumu!...

Senin, 15/02/2010 15:30 WIB

Hei Bikers, Jaga Paru-parumu!

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(dok: GMC)
Jakarta, Motor menjadi moda transportasi murah yang makin banyak digunakan di kota-kota besar untuk menembus kemacetan. Bagi pengendara motor alias bikers sebaiknya berkendaralah dengan baik agar terjaga paru-parunya.

Bukan apa-apa, tingkat polusi udara di beberapa kota besar kini semakin tinggi. Semakin lama di jalanan semakin banyak zat beracun hasil pembuangan kendaraan bermotor yang bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Salah satu zat yang paling berbahaya adalah zat karbon monoksida (CO). Jika zat CO yang dihirup dalam jumlah besar atau berlangsung secara terus menerus dapat menimbulkan bahaya kesehatan. Karena hemoglobin yang terdapat di dalam tubuh lebih cenderung menyukai mengikat CO dan bukan oksigen, akibatnya orang bisa saja kekurangan oksigen.

"Efek jangka panjang yang bisa ditimbulkan adalah mudah terkena infeksi seperti sesak napas, terinfeksi kuman TBC atau mikroorganisme lain yang dapat menyerang paru-paru dan juga penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) ditandai dengan batuk-batuk berdahak yang tak kunjung henti," ujar Prof Dr Faisal Yunus, MD, PhD, FCCP spesialis paru-paru saat dihubungi detikHealth, Senin (15/2/2010).

Sedangkan efek jangka pendek yang sering terasa adalah batuk-batuk, cepat capek, lelah dan mudah mengantuk. Bahaya polusi yang mengancam bikers ini menurut Prof Faisal juga tergantung dari daerah mana yang dilaluinya serta bagaimana orang tersebut menggunakan pelindung untuk dirinya seperti helm dan masker.

"Jika hal ini berlangsung secara terus menerus misalnya setiap hari maka tentu saja dapat menimbulkan efek jangka panjang dalam waktu 20-30 tahun mendatang," ujar dokter yang berpraktik di RS MH Thamrin Jakarta.

Untuk mencegah efek jangka panjang ini, sebaiknya pengendara motor menggunakan pelindung untuk dirinya seperti helm tertutup, menggunakan masker dan jaket serta menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah terkena infeksi melalui rajin berolahraga dan mengonsumsi makanan yang sehat.

Jika masalah pelindungnya tidak lengkap dikhawatirkan udara yang sudah terpolusi dan mengandung berbagai partikel karbon berukuran kecil dapat mengiritasi dan masuk melalui saluran napas. Ujung-ujungnya dapat mengurangi fungsi dari paru-paru seseorang. Karenanya jika seseorang tidak melindungi dirinya, maka bisa saja efek jangka panjang tersebut muncul lebih cepat.

Tak heran menurut Prof Faisal banyak kasus pengendara motor yang terinfeksi TBC. Bisa jadi karena alat pelindungnya yang kurang lengkap dan kondisi tubuhnya juga tidak terjaga dengan baik.

"Jika seseorang sudah didagnosis terinfeksi TBC, maka sebaiknya dilakukan pengobatan hingga tuntas minimal selama 6 bulan berturut-turut. Karena jika berhenti di tengah jalan dapat memicu timbulnya MDR-TB (multi drug resistent-tuberkulosis) yang lebih berbahaya," ungkapnya.

Meskipun efek yang ditimbulkan jangka panjang, tapi tak ada salahnya bagi pengendara motor untuk menyayangi organ paru-parunya dengan menggunakan pelindung diri dan menjaga pola hidup yang sehat.
(ver/ir)