Jumat, 16 Mei 2014

7 Tips Atasi Ngorok...

7 Tips Atasi Ngorok...

Bagaimana tidur Anda semalam? Apakah nyenyak atau Anda terganggu dengan ngorok mitra ranjang Anda? Kebiasaan mendengkur atau mengorok tidak hanya mengganggu orang yang tidur di samping kita. Tapi juga dapat mengganggu kesehatan sang pengorok itu sendiri.


Sekitar 75% orang yang mendengkur ketika tidur mengalami obstructive sleep apnea yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Ikuti tips-tips di bawah ini yang dapat membantu Anda menghentikan timbulnya dengkuran. 

1.          Ubah posisi tidur
 
Saat tidur terlentang, pangkal lidah jatuh ke dinding belakang kerongkongan, menyebabkan suara bergetar ketika tidur. Tidur dengan posisi miring dapat membantu mencegah hal ini terjadi. Jika dengan perubahan posisi masih terdapat dengkuran, mungkin sudah ada obstructive sleep apnea.  

2.          Turunkan berat badan

Penurunan berat badan dapat membantu beberapa orang dengan kebiasaan tidur mendengkur. Peningkatan lemak pada daerah leher menekan diameter internal kerongkongan, sehinga lebih mungkin tertutup dan menyebabkan suara dengkuran. 

3.          Hindari konsumsi alkohol

Alkohol dan sedative mengurangi tonus istirahat otot bagian belakang kerongkongan. Konsumsi alkohol 4 – 5 jam sebelum tidur memperberat dengkuran.  

4.          Tidur sehat

Jika Anda terlalu lelah, Anda dapat  masuk ke dalam tahap tidur yang dalam, otot menjadi lebih lemah, sehingga dengkuran lebih mudah timbul. Hindari bekerja terlalu keras sehingga kurang tidur.

5.          Buka rongga hidung

Jika rongga hidung tersumbat karena Anda sedang pilek, udara yang keluar masuk dapat menyebabkan suara dengkuran. Mandi air panas sebelum tidur dapat membantu mengatasi hidung yang tersumbat. Anda juga dapat membilas rongga hidung dengan air garam.  

6.          Ganti bantal

Alergen dalam kamar dan pada bantal dapat menjadi faktor risiko timbulnya dengkuran. Tungau debu berakumulasi di bantal dan dapat mencetuskan reaksi alergi yang menyebabkan mendengkur. Membiarkan binatang piaraan tidur di atas bantal yang sama juga dapat menjadi faktor tisiko. Bersihkan bantal setiap dua minggu dan ganti setiap 6 bulan untuk menjaga jumlah tungau debu dan alergen lain. Hindari memasukkan binatang piaraan ke dalam kamar.  

7.          Cukup minum

Ketika tubuh kekurangan cairan, sekret hidung menjadi lebih kental dan menyebabkan dengkuran.

Kenali Gejala Stroke Sebelum Terlambat...

Stroke merupakan suatu kegawatdaruratan medis yang harus segera dikenali dan ditangani. Stroke dapat disebabkan oleh karena penyumbatan pembuluh darah di otak atau yang dikenal dengan stroke iskemik atau bisa juga karena disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak atau yang dikenal juga dengan stroke hemorrhagik.
 
Seseorang yang mengalami serangan stroke harus sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit untuk mencegah berlanjutnya kerusakan di otak dan kemungkinan untuk pulih menjadi normal. 

Masa golden period adalah tiga jam setelah stroke mulai menyerang. Karena pada masa ini penderita masih sangat mungkin untuk terhindar dari stroke, bila langsung ditangani dengan benar. Hal ini dapat menolong penderita untuk mengalami stroke yang lebih berat.

Bagaimana mengetahui gejalanya?

Keterlambatan dalam penanganan stroke dapat meningkatkan resiko kecacatan dan bahkan kematian. Waktu merupakan hal yang sangat penting sehingga semua orang harus mengetahui gejalanya dan bertindak cepat. Berikut adalah cara yang mudah untuk mengenali gejalanya. Ingatlah kata FAST, masing-masing terdiri dari singkatan gejalanya:

F atau Face (wajah). Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Apakah ada sisi sebelah wajah yang tertinggal? Apakah wajah atau matanya terlihat jereng atau tidak simetris? Jika ya, orang tersebut mungkin saja sedang mengalami stroke. 

A atau Arms (tangan). Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangan. Apakah ia mengalami kesulitan untuk mengangkat salah satu atau kedua tangannya? Apakah salah satu atau kedua tangannya dapat ditekuk?

S atau Speech (perkataan). Mintalah orang tersebut untuk berbicara atau mengulangi suatu kalimat. Apakah bicaranya terdengar tidak jelas atau pelo? Apakah ia kesulitan atau tidak berbicara? Apakah ia memiliki kesulitan untuk memahami yang Anda katakan?

T atau Time (waktu). Jika ia memiliki seluruh gejala yang disebutkan di atas, orang tersebut mungkin mengalami stroke. Selalu ingatlah bahwa stroke merupakan kasus yang darurat. Anda harus segera membawa orang tersebut ke rumah sakit. Ingatlah juga untuk mencatat waktu kapan orang tersebut mengalami gejala-gejala itu. Untuk membantu dokter dalam menentukan terapi. 

Kenali juga gejala stroke lainnya seperti:


  • Pingsan

  • Kehilangan kesadaran

  • Kelumpuhan tiba-tiba wajah, tangan atau kaki, terutama pada sisi sebelah tubuh

  • Kesulitan melihat dengan salah satu atau kedua mata

  • Kesulitan berjalan

  • Gangguan koordinasi atau keseimbangan

5 Gejala Stroke...

5 Gejala Stroke...


Stres yang berakumulasi dapat menjuruskan tubuh yang semula sehat menjadi terpapar penyakit degeneratif. Kolesterol akibat stres dan hipertensi akibat stres merupakan dua kunci pencetus serangan stroke.

Stroke dapat terjadi kapan saja, dan dimana saja. Stroke merupakan gangguan neurologis akibat tersumbatnya pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah yang ada di otak (stroke hemoragik). Otak adalah organ yang berfungsi mengatur fungsi dari berbagai organ yang lain. Jadi ketika terjadi gangguan pada otak, akan berdampak pada fungsi organ lain.

Gejala Stroke Berikut 5 GejalanyaGangguan akibat stroke dapat dibatasi dengan deteksi yang cepat dan penanganan yang tepat. Mari kita kenali berbagai gejala awal dari gangguan stroke:

1. Kelemahan pada wajah, tangan atau kaki pada satu sisi tubuh.

Salah satu fungsi otak adalah mengatur kekuatan otot. Bagian otak tertentu mengatur bagian tubuh yang berbeda. Apabila bagian otak tertentu terganggu maka akan menimbulkan gangguan pada bagian tubuh yang diatur oleh bagian otak tersebut. Salah satu gejala yang umum dialami oleh pasien stroke adalah kelemahan tubuh. Pasien stroke akan mengeluh bicara menjadi pelo, atau mata tidak bisa membuka.

2. Kehilangan penglihatan, koordinasi tubuh, sensasi secara tiba-tiba.

Keluhan lain yang dapat dikeluhkan oleh pasien stroke adalah kehilangan kemampuan sensorik. Kemampuan sensorik dapat berupa gangguan melihat, dan gangguan memahami percakapan.

3. Sakit kepala tiba-tiba

Apabila seorang mengalami stroke perdarahan, maka akan terjadi peningkatan tekanan di dalam otak. Karena rongga tengkorak yang luasnya tetap harus menerima volume tambahan berupa darah, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan dalam tengkorak. Peningkatan tekanan ini akan menyebabkan keluhan sakit kepala tiba-tiba yang hebat.

4. Mual dan muntah

Peningkatan tekanan dalam kepala juga akan menyebabkan terangsangnya reseptor mual. Hal ini akan menyebabkan penderita stroke mengalami keluhan mual hebat dan muntah.

5. Kehilangan kesadaran

Otak merupakan pusat kesadaran. Jika terjadi gangguan penyaluran oksigen ke otak, maka kesadaran penderita stroke akan menurun. Pasien akan cenderung tertidur, lemah dan pada keadaan yang lebih parah, pasien akan mengalami koma.
Demikian lima gejala stroke yang patut Anda waspadai. Gejala ini bukanlah tanda pasti diagnosis stroke karena banyak penyakit lain juga memiliki gejala yang sama. Karena itu, ada baiknya gejala ini dipastikan lagi dengan melakukan pemeriksaan fisik ke dokter.
alvin nursalim
 

Oleh dr. Alvin Nursalim

Senin, 12 Mei 2014

5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit

Rajin berolaraga mungkin menjadi pilihan banyak orang untuk menurunkan berat badan. Namun, untuk menjaga berat badan, ternyata tidak cukup hanya dengan berolaraga, melainkan harus menjaga pola hidup sehat. Salah satunya dengan menghindari beberapa kebiasaan buruk yang bisa mengakibatkan penimbunan lemak di perut. 

Seperti apa kebiasaan buruk tersebut, dilansir dari Lifespan, Kamis, 1 Mei 2014, berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang mesti Anda hindari jika ingin memiliki perut rata.


1. Minum-minuman bersoda

Jika tidak bisa melewatkan hari tanpa mengkonsumsi minuman bersoda, Anda bisa dikatakan tidak menyayangi tubuh sendiri. Menurut penelitian, meminum sekaleng soda setiap hari bisa menyebabkan lingkar pinggang Anda meningkat lima kali lebih cepat dibanding orang yang tidak mengkonsumsi soda. Sebab, soda memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga memicu keinginan Anda untuk makan lebih banyak.


2. Makan dengan piring besar  

Baik makan prasmanan atau makan biasa di rumah Anda harus memperhatikan ukuran piring yang digunakan. Sebuah survei yang dilakukan di antara penderita obesitas menemukan bahwa mereka lebih memilih piring yang lebih besar. Piring besar memungkinkan Anda mengambil makanan lebih banyak. Efeknya, Anda mengkonsumsi makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.


3. Makan tengah malam

Meskipun secara alami tubuh akan membakar timbunan lemak saat tidur, mekanisme itu tidak akan bekerja baik jika Anda tidur dengan perut kenyang. Makan saat larut malam membuat Anda akan tertidur dengan kondisi perut penuh. Selain memicu timbunan lemak di perut, berbaring dengan perut kenyang juga bisa mengganggu pencernaan. Untuk mengatasinya, Anda bisa makan dengan porsi kecil pada malam hari dan tidak berbaring selama tiga jam setelah makan.


4. Makan ketika sedih dan marah

Emosi yang memuncak bisa membuat Anda makan lebih banyak. Tak baik jika Anda sering melampiaskan kekesalan pada makanan. Asupan makanan yang tidak terkontrol akan membuat timbunan lemak pada perut. Anda bisa mengubah kebiasaan buruk ini dengan banyak minum air putih saat marah.


5. Mengurangi waktu tidur

Idealnya, orang dewasa harus tidur tujuh sampai sembilan jam setiap malam. Ketika Anda gagal memenuhi waktu tidur tersebut, tingkat kortisol (hormon stres) akan naik dan mendorong Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung gula.

Minuman Berkarbonasi, Benarkah Berbahaya?...

BANYAK di antara kita, termasuk anak-anak, yang menyukai minuman berwarna dengan rasa terutama minuman bersoda atau minuman berkarbonasi. 

Tidak hanya dalam acara perayaan tertentu, minuman berkarbonasi juga banyak dikonsumsi sehari-hari. 

Nah, seiring berkembanganya teknologi seputar makanan dan minuman, masyarakat semakin memperhatikan efek makanan atau minuman yang mereka konsumsi. Termasuk tentang beberapa mitos sehubungan minuman bersoda. Muncul berbagai mitos yang mengatakan bahwa minuman berkarbonasi atau minuman bersoda dapat mengakibatkan obesitas, kerusakan gigi, dan lain sebagainya. Benarkah demikian?

Apa sebenarnya minuman berkarbonasi? Saat ditemui dalam diskusi tentang efek karbonasi dalam minuman terhadap kesehatan, Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS (ahli gizi dan pakar teknologi pangan) menerangkan tentang penggunaan karbonasi dalam minuman. 

Sesuai namanya, karbonasi merupakan proses memasukkan karbondioksida (CO2) ke dalam cairan secara tidak permanen dengan menggunakan tekanan tinggi, sehingga menghasilkan gelembung dalam minuman dengan cita rasa yang  "krenyes" atau "menggigit" di lidah. 

Namun Anda tidak perlu khawatir dalam penggunaan bahan CO2 karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menetapkan bahwa CO2 merupakan bahan pengarbonasi yang diizinkan penggunaannya pada produk pangan dan tidak dianggap berbahaya. 
Bila kemasan minuman bersoda atau berkarbonasi sudah dibuka dan dibiarkan lama terbuka, maka sensasi krenyes atau menggigitnya akan berkurang dan lama-lama menghilang. 

Menariknya, saat tertelan, ternyata sebagian besar karbonasi dalam minuman bersoda sebenarnya tidak sampai ke lambung. Sebab, sebagian besar gasnya telah menguap saat kemasan minuman dibuka. Gelembung yang tersisa dalam minuman akan segera diserap melalui dinding saluran pencernaan. Jumlah gas yang diserap tubuh pun relatif sangat kecil dibandingkan dengan jumlah karbondioksida yang dihasilkan tubuh kita secara alami. 

Jadi, Anda tidak perlu mengkhawatirkan kandungan gas dalam minuman berkarbonasi yang Anda konsumsi, asalkan Anda mengonsumsinya secara normal dan tidak berlebihan, bukan sebagai pengganti air putih. 

Selasa, 29 April 2014

Hal-Hal Berbahaya Tentang Kartu Kredit dan Bagaimana Menghindarinya


Credit card atau kartu kredit memang terkenal dengan nama kartu sakti, namun saat ini kartu kredit telah menjadi alat yang lumrah untuk dimiliki. But it's like they said: "With great power comes great responsibility", maka Anda harus memiliki strategi tersendiri agar bisa mengontrol kekuatan kartu kredit.

Berikut TalkMen ulas beberapa masalah umum yang sering terjadi dalam penggunaan kartu kredit yang tidak banyak diperhatikan:

Anda akan menghabiskan uang dengan mudah

Kartu kredit seringkali disalahartikan sebagai sebuah bayangan luas dari pendapatan Anda, dan adanya credit limit bukan berarti Anda dapat menggunakan kartu kredit dengan seenaknya.

Tidak mudah untuk mengontrol hal ini, karena pada awalnya kartu kredit terlihat bagai seorang teman setia. Anda dapat menggunakan uang dengan mudah, di mana pun dan kapan pun tanpa berpikir panjang. Semuanya akan mulai rumit ketika tagihan tiba, jika Anda tidak berhati-hati.

Cara paling masuk akal untuk menghindari hal ini adalah, tinggalkan kartu kredit Anda di rumah kecuali dalam keadaan mendesak. Biasakan berbelanja dengan debit card, atau cash untuk mempermudah. Gunakan kartu kredit untuk kebutuhan seperti membeli tiket pesawat online dan hal-hal seperti itu, belajarlah untuk berhemat.

Mengikuti tren yang dianut orang lain

Saat ini, kartu kredit telah menjadi hal biasa yang digunakan banyak orang dari seluruh dunia. Di Amerika Serikat, penggunaan kartu kredit dimulai pada era 1980an. Saat ini sekitar 72% rakyat negeri tersebut menggunakan paling tidak satu kartu kredit. Bukan tidak mungkin Indonesia (terutama ko

Jika teman Anda terlihat sering menggunakan kartu kredit-nya namun tidak panik saat tagihan tiba, ada dua kemungkinan: ia seorang millionaire atau ia pintar mengatur pendapatan dan pengeluarannya. Jika ternyata ia cermat dengan masalah finansial, belajarlah pada teman Anda tersebut. Jangan melihat dari luar dan tergoda untuk melakukan pemborosan tanpa melakukan observasi, seakan Anda tidak mau kalah.

Hati-hati terhadap suku bunga yang tinggi

Sudah banyak orang yang terjebak dengan hal yang satu ini. Contohnya adalah ketika Anda membeli sebuah barang yang memang Anda butuhkan dengan kartu kredit Anda. Saat membeli Anda berjanji untuk memiliki uangnya ketika tagihan tiba. Namun saat tagihan tiba dan Anda tidak memiliki uang seharga barang tersebut sepenuhnya, Anda hanya bisa membayar setengah harga. Ini membuat Anda terjebak dan harus membayar denda yang cukup tinggi, terkadang hingga 15% atau 20%.

Untuk menghindari hal seperti ini, Anda bisa meminta credit card company Anda untuk menurunkan suku bunga yang ada. Mereka mungkin tidak selalu mengabulkan permintaan ini, namun tidak sedikit yang akhirnya berhasil. Tidak ada salahnya untuk bertanya terlebih dahulu.

Tujuan ke depan Anda seakan banyak yang terhambat

Anda terkadang tidak sadar ketika menghabiskan beberapa ratus ribu atau beberapa juta disana-sini. Walaupun Anda membayar bill tepat waktu dan selalu berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit, selalu ada aspek-aspek lain yang merepotkan seperti denda keterlambatan dan sejenisnya. Hal ini bisa membuat financial plan Anda menjadi kacau, sehingga usaha Anda untuk mengontrol keuangan berubah menjadi mengejar uang untuk menutupi cacat yang ada.

Sekali lagi, batasilah penggunaan kartu kredit untuk sesuatu yang penting saja. Ubah jalan pikiran Anda pada credit card yang selama ini menjadi alat pembayaran utama. Be smart dan tidak ada salahnya untuk belajar berhemat.

Senin, 21 April 2014

Apakah Kacamata Minus Harus Terus Dipakai ?


Rabu, 12 Februari 2014

Keluar dari jeratan Kartu Kredit, bisakah ?...

Ketika merasa utang sudah merasa pusing dan tertekan setiap bulan, Anda tidak bisa mengelak dari keharusan mengubah kebiasaan. Bagaimana caranya?

Kemauan dan Komitmen Mengubah Perilaku

Inilah langkah awal dari tindakan untuk berubah. Situasi saat ini merupakan dampak dari perilaku dan pilihan Anda sebelumnya.

Seperti pada masakan yang belum sesuai dengan selera Anda, cobalah ubah resep yang sudah dibuat berulang-ulang. Memang tak mudah, tapi Anda harus memilih! Hadapi kesulitan di awal untuk mencapai garis akhir yang Anda inginkan, yaitu keluar dari jeratan utang.

Komitmen awal yang wajib Anda lakukan: Berhenti membuat utang baru, berhenti menggunakan kartu kredit Anda, gunting kartu kredit Anda!

Mengolah Emosi

Kebiasaan dalam mengelola uang, biasanya banyak dilatarbelakangi oleh emosi. Terkadang, rasionalitas bisa hilang. Contoh, seorang ibu akan melakukan apa pun agar anaknya cepat pulih dari sakit. Pengeluaran konsumtif pun bisa diabaikan karena mengalihkan dananya untuk biaya pengobatan. Hal ini karena ikatan emosi selalu jadi prioritas. cobalah untuk menciptakan situasi emosional yang membuat Anda berpikir dua kali untuk menggunakan kartu kredit Anda.

Menentukan Prioritas

Sering kali utang yang kita timbun merupakan utang konsumtif. Padahal bukan prioritas. Ada kalanya membeli sesuatu sekadar ingin memberikan impresi kepada orang-orang yang sebetulnya tidak peduli. Mengatakan pada diri sendiri: “it’s ok” bila kita tidak memiliki sesuatu seperti orang lain, atau belum pernah mengunjungi sebuah tempatT yang sudah dikunjungi teman Anda. Sering menjadi hal tersulit. Sungguh ini bukanlah sebuah aib dan banyak yang sulit keluar dari jebakan emosi seperti ini. Perilaku Anda terhadap utang bisa berubah seandainya Anda selalu ingat bahwa prioritas Anda saat ini Iadalah keluar dari jeratan utang.

Mengetahui Berapa Sesungguhnya Utang Anda

Bagi yang sudah memiliki masalah berat dengan utang, biasanya tidak pernah menuliskan secara rinci kewajibannya itu. Kini, mulailah ambil selembar kertas atau buka spreadsheet. Buatlah daftar utang, dari jumlah yang terkecil hingga terbesar.

Berapa yang Anda keluarkan untuk membayar cicilan tersebut setiap bulan? Agar mendapatkan ikatan emosional, bayangkan seandainya cicilan itu dialihkan untuk berinvestasi rutin setiap bulan. Pasti lebih bermanfaat bagi masa depan Anda.

Rencanakan Pengeluaran Setiap Bulan

Hal yang bisa menolong Anda keluar dari jeratan utang adalah pendapatan Anda setiap bulan. Perlakukan pendapatan dengan benar! Setiap rupiah yang Anda hasilkan, harus jelas penggunaannya untuk kebutuhan hidup bulanan dan membayar utang.

Selama dalam terapi keluar dari utang, Anda harus diet dari segala sesuatu yang konsumtif. Semua pengeluaran hanya untuk kebutuhan, bukan keinginan. Anda harus tega melakukannya sampai utang dapat teratasi.

Mulai Melunasi Utang Satu per Satu

Setelah membuat daftar utang, niatkan sungguh-sungguh untuk melunasinya dari yang terkecil. Sementara yang lain, bayarkan dengan pembayaran minimum. Apabila satu utang sudah lunas, melangkahlah ke utang dengan urutan terkecil berikutnya, dan begitu seterusnya.

Jangan khawatir dengan tingkat bunga. Keberhasilan melunasi utang secara total pada satu kartu akan memberikan efek positif secara emosional dan semangat bagi Anda untuk melunasi utang-utang selanjutnya.

Bantuan Profesional

Apabila merasa utang sudah terlalu sulit dipecahkan, bahkan merasa sudah bangkrut, mungkin Anda butuh bantuan profesional. Anda bisa mulai dengan perencana keuangan seandainya masih punya aset dan pendapatan, Tetapi bingung dari mana memulainya.

Mungkin juga Anda perlu pengacara untuk membela di hadapan bank apabila diteror dan merasa terancam oleh penagih utang (debt collector). Satu hal yang pasti, jangan pernah merasa tidak memiliki harapan.

Hal tersulit saat ingin melunasi utang kartu kredit adalah melawan diri sendiri agar bersedia menunda berbagai kesenangan saat ini, serta berdisiplin. Percayalah, pengorbanan melunasi utang sepadan dengan apa yang akan Anda rasakan setelah semuanya lunas.

Ingat, uang hanyalah alat yang seharusnya membantu kita meraih kualitas hidup seperti apa yang kita inginkan. Ketika uang justru menjadi sumber masalah, pengelolaannyalah yang harus diperbaiki, dan berarti harus ada perubahan dalam diri Anda. Mulailah menabung dan memberi sebanyak mungkin saat Anda telah keluar dari lingkaran utang.


 Sumber utama :

 Dwita Ariani, MM, RFA, RIFATwitter: @BundaWita
Financial educator dari Zelts Consulting

Senin, 03 Februari 2014

Trik Agar Rambut Tidak Cepat Ubanan


Trik Agar Rambut Tidak Cepat Ubanan


Agar rambut tidak cepat ubanan, dibutuhkan perawatan berkala yang tepat pada rambut agar Anda terhindar dari rambut ubanan di usia muda.
Apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mencegah rambut ubanan di usia muda? Berikut diantaranya:

Pilih sampo yang Tepat

Pilihlah sampo yang ringan dan jangan terlalu sering keramas. Bila setelah memakai sampo muncul alergi gatal-gatal dan benjolan seperti jerawat, sebaiknya segara ganti sampo atau gunakan sampo bayi.

Perawatan Rutin

Lakukan perawatan rambut secara rutin 1-2 minggu sekali. Terutama bila rambut Anda cukup panjang. Gunakan kondisioner atau perawatan lain seperti hair mask atau creambath. Setelah berenang sebaiknya segera bilas rambut dengan air mengalir selama 10 menit untuk menghilangkan klorin yang menempel pada rambut.

Gunakan Sisir yang Tepat

Pilih sisir yang sesuai dengan jenis rambut. Jika memiliki rambut yang sangat keriting, teknik memaksa dan menyisir rambut sampai lurus bisa tidak akan berhasil. Trik untuk menyisirnya lebih mudah adalah melonggarkan sisirannya. “Jika rambut Anda keriting, sisir yang paling baik adalah sisir dengan ‘gigi’ yang jarang atau tidak terlalu rapat,” ungkap Kevin Mancusso, Creative Director di Nexxus, sebuah perusahaan hair care product.

Kurangi Mengikat Rambut

Terlalu sering mengikat rambut dapat melemahkan akar rambut. Sebaiknya jangan terlalu sering mengikatnya. Biarkan rambut tergerai agar akarnya tetap kuat dan bisa rileks.

Konsumsi Protein

Struktur rambut terdiri dari 97% protein. Maka, kekurangan asupan protein dapat menyebabkan rambut rontok. Makanan yang mengandung protein akan membantu perkembangan sel-sel alami di dalam tubuh, termasuk rambut dan kulit kepala.
Sumber protein bisa didapat dari makanan hewani ataupun nabati. Daging ayam, ikan, dan telur adalah contoh sumber protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan protein harian Anda.

Cukupi kebutuhan protein tubuh untuk cegah rambut ubanan di usia muda

Waluh Bantu Sehatkan Penderita Diabetes, Lho!



Waluh Bantu Sehatkan Penderita Diabetes, Lho!

 
Menurut penelitian terbaru, labu merah atau yang dikenal dengan sebutan waluh, memang memiliki rasa manis, namun ternyata mampu menyehatkan penderita diabetes.
Sayuran dari genus Cucurbita moschata ini, memiliki indeks glikemik (GI) yang sangat rendah. Nah, makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi justru akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, waluh sangat baik untuk penderita diabetes, menurut laporan Boldsky.com.
Selain itu, waluh juga mampu memperbaiki fungsi pankreas. Sayuran ini mengembalikan fungsi pankreas dengan memperbaiki jaringan yang dirusak oleh diabetes.
Bila pankreas tidak berfungsi dengan baik, maka pankreas akan mengalami kesulitan untuk memproduksi insulin, padahal insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk memecah glukosa dalam tubuh.
Cara mengolah waluh untuk penderita diabetes juga harus diperhatikan. Sayuran itu bisa dimasak menggunakan bumbu seperti kayu manis dan biji pala. Dua bumbu dapur ini termasuk bumbu yang ramah terhadap penderita diabetes.
Selain itu, jangan tambahkan gula ke dalam bahan olahan labu. Menambahkan gula sama saja dengan menghancurkan fungsi utama waluh untuk menyehatkan penderita diabetes.
Terakhir, jangan olah waluh dengan cara digoreng. Minyak goreng hanya akan menambahkan kalori dan merusak nutrisi yang terkandung di dalam waluh. Cobalah untuk mengolah waluh dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus. (jay)