"Apapun makanan yang lebih dingin dari suhu tubuh awalnya akan menghasilkan efek menyejukkan secara sistemik," ujar Gerard E. Mullin, direktur gastroenterology di Johns Hopkins Hospital, kepada The Seattle Times. Meski begitu, efeknya hanya 15-20 menit sebelum es krim menghasilkan efek sebaliknya.
Bagian tubuh yang bersentuhan dengan es krim menjadi dingin karena panasnya dipindahkan ke es krim. Namun, setelah proses pencernaan berjalan, suhu tubuh meningkat. Pasalnya, tubuh bekerja mencerna dan menyerap nutrisi dari es krim sekaligus menyimpan kalori.
"Tubuh akan merespon hilangnya energi atau panas dengan meningkatkan aliran darah ke daerah yang dingin tadi. Hasilnya, suhu tubuh akan kembali seperti semula (37 C)," tambah Barry G. Swanson, profesor dan ketua Food Science and Human Nutrition di Washington State University. Jadi, mengonsumsi makanan dingin tidak benar-benar mengubah keseluruhan temperatur tubuh.
Bagaimana dengan makanan pedas? Mungkinkah makanan ini justru dapat mendinginkan tubuh? Meski terdengar tidak logis, jawabannya adalah iya. Menurut Luke LaBorde, profesor ilmu pangan di Penn State University, fenomena ini dinamakan gustatory facial sweating.
Efek sambal berkebalikan dengan es krim, di mana makanan pedas membuat tubuh terasa hangat lalu berangsur-angsur menjadi sejuk. "Panas setelah memakan makanan pedas membuat tubuh berkeringat. Saat angin bertiup mengenai tubuh kita, suhu tubuh menjadi dingin karena penguapan," jelas Swanson.
Makanan pedas juga dapat mempercepat aliran darah ke kulit sehingga kulit memerah. Peningkatan aliran darah di area tubuh tertentu mengakibatkan naiknya suhu. Setelah kulit tak lagi memerah, Anda akan merasa sejuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar