Pertarungan Dua Kubu di
Vatikan
TEMPO.CO ,
Vatican City : Skandal Vatileaks yang membongkar sejumlah
kasus seperti masalah pajak, korupsi, hingga kejahatan seksual terhadap
anak-anak di Vatikan diperkirakan untuk melengserkan orang nomor dua paling
berkuasa, Tarcisio Bertone, 77 tahun.
Skandal ini mungkin juga digunakan untuk mempersiapkan penggantian pemimpin
tertinggi umat Katolik, Paus Benekditus XVI.
“Dokumen yang dibocorkan semuanya mencemaskan Bertone,” kata Marco Politi,
pakar Vatikan untuk harian Il Fatto Quotidiano yang dikutip AFP kemarin.
Bertone saat ini menjabat Sekretaris negara . Sahabat Benedictus ini membuat banyak kontroversi khususnya dalam mengurus bank Vatikan yang menjadi simbol keburaman dan menghadirkan skandal pada pemerintahan Holy See.
Bocoran dokumen yang diungkap pada Januari lalu merupakan contoh kuatnya Bertone. Saat itu Uskup Carlo Maria Vigano berupaya membersihkan keuangan Vaikan, namun ia dicopot dari posisinya atas tuduhan korupsi.
Vigano menulis
Awal pekan ini media melaporkan kardinal tersebut menggulingkan kepala bank Vatikan yang juga pakar etika keuangan, Ettore Gotti Tedeschi. Dua hari lalu, kepala pelayan Paus Benediktus, Paolo Gabriele, ditangkap atas tuduhan memiliki dokumen rahasia di rumahnya.
“Bertone sangat berkuasa. Kami harus membeberkan kebusukan dalam Gereja,” ujar orang dalam Vatikan kepada La Repubblica.
Menurutnya, pembocoran dokumen-dokumen rahasia itu justru baik bagi Paus Benedicktus.
“Pembocoran ini sebagai peluru yang ditujukan kepada Bertone. Mereka ingin menenggelamkannya, mendesaknya untuk mundur,” kata Vito Mancuso, teolog Italia kepada jurnalis pekan lalu.
Juru bicara Vatikan, Uskup Frederico Lombardi membantah dugaan Bertone memainkan peran besar dalam skandal tersebut. Sebaliknya, menurut Lombardi, banyak pejabat Vatikan diperiksa. Namun ia menegaskan, tidak ada uskup yang dicurigai.
Paus Benediktus sendiri sudah membentuk komisi investigasi dengan menunjuk tiga uskup yang sudah pensiun. Bersih-bersih di dalam tubuh Holy See.
Namun, muncul rumor yang menyebutkan sedikitnya 20 whistle blower yang sudah dan masih akan membocorkan dokumen-dokumen Vatikan ke media. Tekanan terhadap Vatikan semakin berat. Dan perlawanan itu datang dari dalam.
Sumber: tempo.com, Kamis 31 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar