Minuman Berenergi Tidak Bisa Gantikan Makan Nasi
Jakarta, Saat bergadang maupun berolahraga, minuman energi bisa membantu menambah tenaga dan mengembalikan kebugaran. Namun karena sifatnya hanya suplemen, minuman tersebut tidak menggantikan kebutuhan untuk makan nasi.
Sebagaimana diketahui, sumber energi paling utama adalah karbohidrat yang banyak terdapat pada nasi dan sejenisnya. Komponen makronutrien yang lain seperti lemak dan protein juga bisa menjadi sumber energi, namun porsinya sangat kecil.
Kandungan yang terdapat dalam minuman berenergi tidak bisa menggantikan sumber-sumber energi tersebut, karena fungsinya hanya meningkatkan metabolisme. Bahkan jika fungsi metabolisme masih normal, minuman tersebut tidak terlalu dibutuhkan.
Meskipun bergadang sampai jam 11 malam misalnya, jika memang tidak merasa lelah dan masih bugar maka seseorang tidak memerlukan suplemen. Begitupun apabila jam 5 sore sudah mengantuk, maka yang perlu dicek lebih dulu adalah makanannya.
Demikian dikatakan Dr Michael Triangto, SpKO, dalam jumpa pers World Class Stamina World Class Quality di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (24/6/2010).
Jika makanannya sudah cukup mengandung makronutrien tetapi tetap tidak bertenaga, berarti masalahnya terletak pada metabolisme energi. Pada kondisi seperti ini, kandungan taurin, vitamin b kompleks dan kafein pada minuman berenergi bisa membantu memperbaiki.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Michael juga menganjurkan agar suplemen semacam itu tidak dikonsumsi secara berlebihan. Risikonya adalah ketagihan, sebab salah satu kandungan dalam minuman berenergi adalah kafein yang bersifat adiktif.
Menurutnya, adiksi atau ketagihan bisa terjadi apabila kafein (termasuk dalam minuman berenergi) diminum secara berlebihan tanpa tujuan yang jelas. Jika hanya diminum setiap hari selama Piala Dunia agar tidak mengantuk dan tetap produktif, maka kafein tidak akan menyebabkan ketagihan
(up/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar