Stroke Bisa Bikin Orang Kehilangan Rasa Takut atau Marah
Jakarta, Rasa takut dan amarah secara naluriah akan sangat berguna untuk melindungi diri saat seseorang sedang menghadapi ancaman. Namun naluri ini bisa hilang akibat dampak dari suatu penyakit, salah satunya karena pernah mengalami stroke.
Stroke yang terjadi baik karena penyumbatan maupun pecahnya pembuluh darah di otak diketahui bisa memicu kerusakan sel-sel otak. Suplai oksigen yang menurun selama terjadinya stroke membuat beberapa sel di jaringan otak mengalami kerusakan atau bahkan kematian.
Apabila kerusakan itu terjadi pada otak bagian depan, maka beberapa fungsi otak akan terganggu khususnya yang berhubungan dengan emosi. Fungsi-fungsi itu antara lai naluri untuk merasa takut, marah dan bentuk-bentuk emosi lainnya yang biasanya muncul saat ada ancaman.
Sebuah penelitian yang akan dipresentasikan di American Stroke Association membuktikan hal tersebut melalui pengamatan terhadap 23 pasien stroke berusia muda. Para pasien mengalami stroke di bagian basal ganglia, yakni salah satu bagian dari otak depan.
Hasil pengamatan perilaku dan juga pemindaian dengan functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) menunjukkan, bagian otak yang mengatur emosi mengalami penurunan aktivitas. Dikutip dari Healthday, Jumat (3/2/2012), perbedaan ini sangat signifikan saat dibandingkan dengan 68 orang dewasa sehat.
Para peneliti menyarankan, pasien stroke yang mengalami kerusakan pada otak depan sebaiknya diberi terapi ekstra selama masa pemulihannya. Tujuan terapi psikologis dan perilaku ini adalah untuk mengembalikan kemampuan untuk mengenali rasa takut sehingga lebih peka terhadap ancaman bahaya.
Secara naluriah, rasa takut dan amarah berguna untuk melindungi seseorang dari ancaman bahaya. Saat berhadapan dengan kondisi berbahaya, rasa takut mendorong seseorang untuk menghindar sedangkan amarah akan menggerakkan keberanian untuk melawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar