Rabu, 12 Februari 2014

Keluar dari jeratan Kartu Kredit, bisakah ?...

Ketika merasa utang sudah merasa pusing dan tertekan setiap bulan, Anda tidak bisa mengelak dari keharusan mengubah kebiasaan. Bagaimana caranya?

Kemauan dan Komitmen Mengubah Perilaku

Inilah langkah awal dari tindakan untuk berubah. Situasi saat ini merupakan dampak dari perilaku dan pilihan Anda sebelumnya.

Seperti pada masakan yang belum sesuai dengan selera Anda, cobalah ubah resep yang sudah dibuat berulang-ulang. Memang tak mudah, tapi Anda harus memilih! Hadapi kesulitan di awal untuk mencapai garis akhir yang Anda inginkan, yaitu keluar dari jeratan utang.

Komitmen awal yang wajib Anda lakukan: Berhenti membuat utang baru, berhenti menggunakan kartu kredit Anda, gunting kartu kredit Anda!

Mengolah Emosi

Kebiasaan dalam mengelola uang, biasanya banyak dilatarbelakangi oleh emosi. Terkadang, rasionalitas bisa hilang. Contoh, seorang ibu akan melakukan apa pun agar anaknya cepat pulih dari sakit. Pengeluaran konsumtif pun bisa diabaikan karena mengalihkan dananya untuk biaya pengobatan. Hal ini karena ikatan emosi selalu jadi prioritas. cobalah untuk menciptakan situasi emosional yang membuat Anda berpikir dua kali untuk menggunakan kartu kredit Anda.

Menentukan Prioritas

Sering kali utang yang kita timbun merupakan utang konsumtif. Padahal bukan prioritas. Ada kalanya membeli sesuatu sekadar ingin memberikan impresi kepada orang-orang yang sebetulnya tidak peduli. Mengatakan pada diri sendiri: “it’s ok” bila kita tidak memiliki sesuatu seperti orang lain, atau belum pernah mengunjungi sebuah tempatT yang sudah dikunjungi teman Anda. Sering menjadi hal tersulit. Sungguh ini bukanlah sebuah aib dan banyak yang sulit keluar dari jebakan emosi seperti ini. Perilaku Anda terhadap utang bisa berubah seandainya Anda selalu ingat bahwa prioritas Anda saat ini Iadalah keluar dari jeratan utang.

Mengetahui Berapa Sesungguhnya Utang Anda

Bagi yang sudah memiliki masalah berat dengan utang, biasanya tidak pernah menuliskan secara rinci kewajibannya itu. Kini, mulailah ambil selembar kertas atau buka spreadsheet. Buatlah daftar utang, dari jumlah yang terkecil hingga terbesar.

Berapa yang Anda keluarkan untuk membayar cicilan tersebut setiap bulan? Agar mendapatkan ikatan emosional, bayangkan seandainya cicilan itu dialihkan untuk berinvestasi rutin setiap bulan. Pasti lebih bermanfaat bagi masa depan Anda.

Rencanakan Pengeluaran Setiap Bulan

Hal yang bisa menolong Anda keluar dari jeratan utang adalah pendapatan Anda setiap bulan. Perlakukan pendapatan dengan benar! Setiap rupiah yang Anda hasilkan, harus jelas penggunaannya untuk kebutuhan hidup bulanan dan membayar utang.

Selama dalam terapi keluar dari utang, Anda harus diet dari segala sesuatu yang konsumtif. Semua pengeluaran hanya untuk kebutuhan, bukan keinginan. Anda harus tega melakukannya sampai utang dapat teratasi.

Mulai Melunasi Utang Satu per Satu

Setelah membuat daftar utang, niatkan sungguh-sungguh untuk melunasinya dari yang terkecil. Sementara yang lain, bayarkan dengan pembayaran minimum. Apabila satu utang sudah lunas, melangkahlah ke utang dengan urutan terkecil berikutnya, dan begitu seterusnya.

Jangan khawatir dengan tingkat bunga. Keberhasilan melunasi utang secara total pada satu kartu akan memberikan efek positif secara emosional dan semangat bagi Anda untuk melunasi utang-utang selanjutnya.

Bantuan Profesional

Apabila merasa utang sudah terlalu sulit dipecahkan, bahkan merasa sudah bangkrut, mungkin Anda butuh bantuan profesional. Anda bisa mulai dengan perencana keuangan seandainya masih punya aset dan pendapatan, Tetapi bingung dari mana memulainya.

Mungkin juga Anda perlu pengacara untuk membela di hadapan bank apabila diteror dan merasa terancam oleh penagih utang (debt collector). Satu hal yang pasti, jangan pernah merasa tidak memiliki harapan.

Hal tersulit saat ingin melunasi utang kartu kredit adalah melawan diri sendiri agar bersedia menunda berbagai kesenangan saat ini, serta berdisiplin. Percayalah, pengorbanan melunasi utang sepadan dengan apa yang akan Anda rasakan setelah semuanya lunas.

Ingat, uang hanyalah alat yang seharusnya membantu kita meraih kualitas hidup seperti apa yang kita inginkan. Ketika uang justru menjadi sumber masalah, pengelolaannyalah yang harus diperbaiki, dan berarti harus ada perubahan dalam diri Anda. Mulailah menabung dan memberi sebanyak mungkin saat Anda telah keluar dari lingkaran utang.


 Sumber utama :

 Dwita Ariani, MM, RFA, RIFATwitter: @BundaWita
Financial educator dari Zelts Consulting

Senin, 03 Februari 2014

Trik Agar Rambut Tidak Cepat Ubanan


Trik Agar Rambut Tidak Cepat Ubanan


Agar rambut tidak cepat ubanan, dibutuhkan perawatan berkala yang tepat pada rambut agar Anda terhindar dari rambut ubanan di usia muda.
Apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mencegah rambut ubanan di usia muda? Berikut diantaranya:

Pilih sampo yang Tepat

Pilihlah sampo yang ringan dan jangan terlalu sering keramas. Bila setelah memakai sampo muncul alergi gatal-gatal dan benjolan seperti jerawat, sebaiknya segara ganti sampo atau gunakan sampo bayi.

Perawatan Rutin

Lakukan perawatan rambut secara rutin 1-2 minggu sekali. Terutama bila rambut Anda cukup panjang. Gunakan kondisioner atau perawatan lain seperti hair mask atau creambath. Setelah berenang sebaiknya segera bilas rambut dengan air mengalir selama 10 menit untuk menghilangkan klorin yang menempel pada rambut.

Gunakan Sisir yang Tepat

Pilih sisir yang sesuai dengan jenis rambut. Jika memiliki rambut yang sangat keriting, teknik memaksa dan menyisir rambut sampai lurus bisa tidak akan berhasil. Trik untuk menyisirnya lebih mudah adalah melonggarkan sisirannya. “Jika rambut Anda keriting, sisir yang paling baik adalah sisir dengan ‘gigi’ yang jarang atau tidak terlalu rapat,” ungkap Kevin Mancusso, Creative Director di Nexxus, sebuah perusahaan hair care product.

Kurangi Mengikat Rambut

Terlalu sering mengikat rambut dapat melemahkan akar rambut. Sebaiknya jangan terlalu sering mengikatnya. Biarkan rambut tergerai agar akarnya tetap kuat dan bisa rileks.

Konsumsi Protein

Struktur rambut terdiri dari 97% protein. Maka, kekurangan asupan protein dapat menyebabkan rambut rontok. Makanan yang mengandung protein akan membantu perkembangan sel-sel alami di dalam tubuh, termasuk rambut dan kulit kepala.
Sumber protein bisa didapat dari makanan hewani ataupun nabati. Daging ayam, ikan, dan telur adalah contoh sumber protein hewani yang dapat memenuhi kebutuhan protein harian Anda.

Cukupi kebutuhan protein tubuh untuk cegah rambut ubanan di usia muda

Waluh Bantu Sehatkan Penderita Diabetes, Lho!



Waluh Bantu Sehatkan Penderita Diabetes, Lho!

 
Menurut penelitian terbaru, labu merah atau yang dikenal dengan sebutan waluh, memang memiliki rasa manis, namun ternyata mampu menyehatkan penderita diabetes.
Sayuran dari genus Cucurbita moschata ini, memiliki indeks glikemik (GI) yang sangat rendah. Nah, makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi justru akan meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh sebab itu, waluh sangat baik untuk penderita diabetes, menurut laporan Boldsky.com.
Selain itu, waluh juga mampu memperbaiki fungsi pankreas. Sayuran ini mengembalikan fungsi pankreas dengan memperbaiki jaringan yang dirusak oleh diabetes.
Bila pankreas tidak berfungsi dengan baik, maka pankreas akan mengalami kesulitan untuk memproduksi insulin, padahal insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk memecah glukosa dalam tubuh.
Cara mengolah waluh untuk penderita diabetes juga harus diperhatikan. Sayuran itu bisa dimasak menggunakan bumbu seperti kayu manis dan biji pala. Dua bumbu dapur ini termasuk bumbu yang ramah terhadap penderita diabetes.
Selain itu, jangan tambahkan gula ke dalam bahan olahan labu. Menambahkan gula sama saja dengan menghancurkan fungsi utama waluh untuk menyehatkan penderita diabetes.
Terakhir, jangan olah waluh dengan cara digoreng. Minyak goreng hanya akan menambahkan kalori dan merusak nutrisi yang terkandung di dalam waluh. Cobalah untuk mengolah waluh dengan cara dipanggang, dikukus, atau direbus. (jay)