Kamis, 30 Agustus 2012

10 Kebiasaan Buruk Wanita yang Mengganggu Kesehatan

Memakai Sepatu Hak Tinggi
Semakin banyak dari kita memakai sepatu hak tinggi dalam kehidupan sehari-hari, dan hal ini bisa menjadi berita buruk untuk kesehatan kita. Sepatu hak tinggi mempengaruhi postur kita, memberi tekanan pada persendian, dan dapat menimbulkan berbagai gangguan tubuh seperti artritis (penyakit yang menyerang persendian), bengkak di jari kaki, nyeri punggung, dan cedera otot -- dan itu belum termasuk mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan penggunaan heels. Untuk meminimalisir resiko kesehatan, batasi heels Anda hanya sampai 1,5 inci (3,8 cm) untuk pemakaian setiap hari dan memakai sol dalam untuk mengurangi tekanan pada persendian.

Membawa Tas Tangan yang Berat
Dengan meningkatnya jumlah gadget dan aksesoris yang dibawa wanita, banyak dari kita yang membawa berat sekitar beberapa pon menggelantung di pundak setiap hari. Akibatnya, banyak dari kita yang mempertaruhkan resiko kesehatan jangka panjang. Meski Anda tidak merasakan dampaknya sekarang, membawa tas tangan berat dapat menyebabkan cedera serius pada leher dan bahu serta postur yang lemah. Jangan tunggu samapi gangguan kesehatan datang - jaga kesehatan Anda dan jangan bawa barang-barang yang tidak penting, serta gantilah tas tangan Anda dengan yang lebih kecil.

Tidur Masih dengan Make-UpMayoritas dari kita menyerah pada godaan tidur dengan menggunakan make-up setelah berpesta. Namun, membiarkan make-up semalaman -- bersama dengan kotoran dan minyak yang secara terus menerus menempel di kulit setiap hari -- adalah cara cepat membuat pori-pori tersumbat, menimbulkan bintik dan kepadatan pada kulit. Tertidur dengan memakai maskara dan make-up mata juga berpengaruh pada kesehatan mata, yang dapat menyebabkan iritasi mata, mata merah, bahkan infeski mata.

Mengonsumsi Alkohol seperti Pria
Dari acara pesta memperluas jaringan hingga kencan pertama dan acara sosial, ada banyak contoh ketika wanita merasa terdorong mengonsumsi minuman sama banyaknya dengan lawan jenis. Namun, wanita tidak hanya memiliki berat badan yang lebih ringan daripada pria tapi juga memilki kandungan air dalam tubuh yang lebih sedikit untuk mengencerkan alkohol, yang berarti mereka akan mabuk lebih cepat. Untuk meminimalisir resiko alkohol pada kesehatan Anda, cobalah memperhatikan panduan rekomendasi untuk konsumsi alkohol dan mengganti alkohol dengan minuman ringan.

Memakai Ukuran Bra yang Salah
Diperkirakan lebih dari 70 persen wanita memakai ukuran bra yang salah. Namun, mengenakan bra yang kurang pas tidak hanya bisa berakibat pada penampilan pakaian Anda, tapi penelitian menunjukkan hal itu juga bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk rasa sakit di bahu, leher, dan dada, kesulitan bernapas, postur lemah, iritasi kulit, masalah sirkulasi, bahkan sindrom iritasi usus besar. Daripada menebak-nebak ukuran bra Anda, pastikan mengukurnya untuk memastikan  mendapat bra yang Anda butuhkan.     

Khawatir dan Menyimpan Penyesalan
Stres merusak kesehatan fisik dan mental kita, dan wanita berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami kelainan yang diakibatkan stres, serta memiliki tingkat depresi dan kegelisahan yang lebih tinggi. Meski diperkirakan ada alasan biologis untuk hal ini, khawatir tentang masa depan dan menyimpan penyesalan juga bisa menambah masalah kita, yang menurut penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih banyak menyimpan penyesalan daripada pria karena putus cinta dan perpisahan.

Terobsesi Pada PenampilanBanyak wanita terobsesi dengan ide mereka tentang tubuh yang sempurna. Temuan penelitian yang dimuat di jurnal Obstetrics & Gynecology membuktikan bahwa 16 persen wanita dengan barat badan kurang atau normal meyakini mereka kelebihan berat badan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan Dove menunjukkan bahwa 90 persen wanita ingin mengubah setidaknya satu bagian dari penampilan mereka. Ketidakyakinan pada bentuk tubuh tidak hanya berdampak pada mental kita, tapi juga berakibat pada kerusakan fisik yang disebabkan diet ekstrem, diet putus-sambung, gangguan makan dan operasi plastik.

Makan Saat SedihMeski makan terlalu banyak berdampak kepada kedua gender, penelitian menunjukkan bahwa laki-laki akan mendapatkan emosi positif dengan makanan, sementara wanita akan makan banyak saat sedih. Wanita juga lebih suka memanjakan diri dengan makanan berkalori tinggi dan manis. Daripada membiarkan pinggang melebar, coba alihkan perhatian Anda dengan melakukan sesuatu yang Anda sukai, atau tingkatkan kesehatan dan endorfin Anda dengan melakukan olahraga.

Tidak Cukup Tidur
Kurang tidur tidak hanya membuat penampilan dan perasaan kita lebih buruk, tapi juga menyebabkan peningkatan kecelakaan, konsumsi kalori dan resiko penyakit jantung. Sayangnya untuk wanita, statistik menunjukkan bahwa masalah tidur berdampak lebih banyak kepada wanita daripada pria, sementara penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan membuktikan bahwa wanita tidak akan tidur demi menjaga orang lain. Sayangnya,  penelitian juga membuktikan tidur lebih berakibat pada tekanan darah dan mood wanita daripada pria, jadi sangat penting untuk Anda tidur dengan cukup sepanjang malam.

Mengorbankan Kebutuhan Sendiri
Wanita tidak hanya mengkompromikan tidur mereka untuk menjaga anak dan yang lainnnya, mereka juga cenderung meletakkan keinginan dan kebutuhan dalam prioritas paling bawah, dibandingkan tugas dan kewajiban. Untuk menghindari Anda dari dampak yang buruk, belajarlah berkata tidak untuk permintaan dan komitmen yang tidak terlalu penting, dan pastikan Anda menyediakan waktu khusus untuk diri sendiri setiap pekan untuk memanjakan diri Anda

Manfaat Membaca apa ya?... Ini dia...


Jaga Kesehatan Otak dengan Membaca


Membaca tak hanya sekadar hobi atau kegiatan dikala santai. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa rutin membaca dapat menjadi 'vitamin' bagi kesehatan otak Anda.

Menurut John Stein, profesor ilmu saraf di Magdalen College, Oxford, Inggris, membaca dapat melatih otak secara keseluruhan.

Sementara seorang ahli saraf Susan Greenfield mengatakan, dengan membaca buku cerita akan mendorong otak manusia untuk berpikir secara berurutan, menghubungkan penyebab, efek dan signifikasinya.

Penelitian di tahun 2009 melalui scan otak di Amerika telah menunjukkan bahwa membaca dapat mengaktifkan area otak terkait dengan pengalaman-pengalaman dalam kehidupan nyata dan menciptakan jalur saraf baru.

Penelitian lain di tahun yang sama oleh peneliti University of Sussex menunjukkan membaca selama enam menit dapat memangkas tingkat stres sekitar lebih dari dua pertiganya dibandingkan mendengarkan musik atau berjalan-jalan.

"Sangat penting untuk mempelajari aktivitas ini bagi seorang anak kecil, di mana otak masih sangat lunak. Itulah mengapa begitu penting bagi orang tua untuk membiasakan membaca pada anak-anaknya," begitu kata sang peneliti.

10 Kebiasaan Buruk Pria dalam Kesehatan

Pria dibalik sifat cekatan, kelelakian dan maskulinitas ternyata menyimpan kebiasan-kebiasan yang sangat buruk bagi kesehatan. Pria secara umum dikenal cuek dan tak menaruh perhatian terhadap hal-hal yang mengancam kesehatan mereka di masa depan.

Berikut ini 10 daftar kebiasan buruk pria bagi kesehatan :

1. Minum Minuman Keras.
Meskipun haram dalam beberapa agama, namun masih banyak yang melakukan. Bahkan pada tahap tertentu seseorang akan sangat tergantung pada minuman keras. Di negara-negara yang membolehkan minuman keras beredar, kebiasan mabuk seolah menjadi tradisi dan sering melupakan dampak jangka panjang terhadap kesehatan. Alkohol berhubungan dekat dengan kematian dalam banyak kasus selain bisa menyebabkan obesitas dalam waktu cepat.

2. Menghindari Dokter
Penelitian Charity Men’s Health Forum menunjukkan pria 20 persen lebih sedikit daripada wanita dalam hal mengunjungi dokter jika mereka sakit. Mengunjungi dokter bagi para pria adalah pengalaman yang tidak menyenangkan.

3. Malas melakukan Check Up
Sama seperti mengunjungi dokter, melakukan check up terhadap gejala penyakit adalah hal yang menyebalkan. Para Pria takut, tak mau mengetahui penyakit dan bingung apa yang harus dilakukan jika melakukan cek medis.

4. Menyimpan masalah
Secara umum, pria sangat jarang berbicara tentang perasaan mereka dibanding para wanita. Mereka sulit mengekspresikan emosi atau sekedar meminta dukungan dalam sebuah masalah. Karena faktor ini para pria lebih rentah terserang depresi dibanding wanita, dan sekitar 77 persen dari yang depresi ingin mengakhiri hidupnya. Memendam kemarahan sama dengan merugikan kesehatan pria itu sendiri

5. Stres dalam bekerja
Sama sama memiliki tekanan dalam bekerja, namun menurut survei oleh Medicash terhadap 3.000 pekerja, Pria empat kali lebih banyak izin sakit karena stress dibanding pekerja perempuan. Stres dalam pekerjaan bisa berakibat buruk ke jantung dan stroke. Sangat penting untuk mencari cara mengurangi stres para pria dalam pekerjaan

6. Mandi Air Panas
Banyak pria ingin bersantai dengan sering berendam air panas. Peneliti dari University of California menemukan bahwa air panas dapat dengan signifikan menurunkan kesuburan pada pria. Sperma berkembang baik di lingkungan yang dingin, sehingga harus dihindari panas di daerah ini termasuk mandi air panas di jacuzzi atau menggunakan laptop di atas paha.

7. Tidak pernah memakai tabir surya.
Kanker kulit adalah jenis kanker yang sering ditemui di Inggris dan pria dalam studi adalah pasien terbanyak. Dalam penelitian 52 persen wanita rajin menggunakan tabir surya dibandingkan pria yang hanya 37 persen. padahal pria melakukan aktivitas luar lebih banyak dibandingkan para wanita

8. Kamar mandi yang tidak higienis
Apakah para pria mencuci tangan setelah dari kamar mandi? menurut sebuah studi dari assosiasi sabun dan deterjen di Amerika, satu dari tiga pria tidak melakukannya. Lebih jauh, sebuah study di Inggris menyebutkan hanya satu dari tiga pria yang mencuci tangan menggunakan sabun. Tidak mencuci tangan adalah permulaan dari infeksi, jamur dan penyakit lainnya.

9.Tidak gosok gigi!
Dalam sebuah studi oleh asosiasi dokter gigi Amerika, hanya 66 persen dari para pria yang sikat gigi dua kali atau lebih dalam sehari. Bandingkan dengan wanita yang mencapi 86 persen. Selain itu dalam penelitian yang sama, wanita dua kali lebih rajin rutin memeriksakan giginya dibanding para pria.

10. Sering makan 'fast food'
Fast food menjadi budaya di beberapa negara. banyak diantara kita yang bertambah berat badan secara drastis akibat konsumsi fast food berlebihan, sebagian besarnya adalah pria. Dalam survei oleh Pew Research Center, 47 persen pria setidaknya makan fast food sepekan sekali sedang wanita hanya 35 persen diantaranya.